DETAIL

MATERI

Faktor Penyebab Terjadinya Kekerasan

a.Faktor Individu

Motivasi utama pelaku dalam melakukan kekerasan dipandang sebagai ketidakmampuan untuk menahan emosi, bahkan kekerasan digunakan sebagai media untuk mengkespresikan emosinya seperti marah, frustasi, atau sedih (Sheri Jacobson, 2011). Sedangkan menurut Hosking (2005), faktor utama seseorang untuk melakukan kekerasan adalah kurangnya rasa empati. Hal ini bergantung pada pertumbuhan rasa empati pada dirinya sejak lahir akibat dari apa yang dia pelajari dan lihat dari reaksi orang-orang dewasa (dalam hal ini adalah orang tuanya) terhadap penderitaan atau rasa sakit orang lain.

b. Faktor Sosial ekonomi

Faktor ini berkaitan dengan anggapan bahwa perempuan atau istri hanya mengurus suami, anak, dan rumah, sedangkan suami yang mencari nafkah sebagai tugas utama. Adanya ketergantungan ini menjadikan istri sering mendapat hukuman atau bahkan perlakuan kasar dari suami akibat tidak menjalankan perannya sebagai istri dengan baik dan ideal dimata suami. Kasus kekerasan oleh faktor ekonomi juga biasanya diakibatkan karena pekerjaan suami yang notabennya berpenghasilan rendah.

c. Sosial budaya

Yaitu kebiasaan yang tertutup atau malu bahkan enggan untuk melaporkan tindak kekerasan yang dialami atau dilihatnya. Hal ini terutama sering terjadi dalam lingkup rumah tangga, karena sebagian besar masyarakat menganggap rumah tangga adalah wilayah pribadi yang tidak boleh dicampuri oleh orang lain. Memang itu tidak salah, akan tetapi jika terlalu tertutup, hal itu justru akan memperburuk permasalahan yang terjadi di dalamnya.

d. Tingkat Pendidikan

Rendahnya pendidikan akan berdampak pada minimnya pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan secara musyawarah dan solusi yang efektif dibanding dengan kekerasan. Akan tetapi, tidak menjadi jaminan juga seseorang berpendidikan tinggi dapat menyelesaikan setiap permasalahan dengan cara yang baik. Karena pengetahuan di sini lebih ditekankan pada pengetahuan akan norma hukum yang berlaku, yang mengatur hak dan kewajiban setiap orang.

e. Strata sosial

Perbedaan strata sosial juga menjadi hal yang mendasar terjadinya kasus kekerasan. Di mana pihak yang berasal dari strata sosial yang tinggi biasanya memiliki ego yang tinggi pula yang akan terwujud dalam sikap merendahkan atau meremehkan pihak lainnya. Hal ini akan berakibat pada ketidakberdayaan masing-masing pihak yang menjadi korban. Kasus ini sering terjadi pada anak-anak dalam bentuk bullying di mana si korban biasanya berasal dari golongan yang miskin atau memiliki kekurangan di kehidupan sosialnya.